Selasa, 15 Maret 2011

antara kuliah, KKN, National MootCourt Competition dan Paperclip band

by: anang
Tak memungkiri,
Tak bisa disangkal,
Tak dapat dibantah,
Tak akan terpatahkan,
tujuan utama sekarang ini seharusnya tingkatkan kualitas kuliah.
Mengingat kemarin IP turun. Memang ada beberapa orang bilang mahasiswa super tidak hanya tercermin dari IPnya yang luar binasa tapi dari segi caranya bersosialisasi di lingkungan masyarakat, meng-orangkan orang lain atau sebaliknya di-orangkan orang.

Namun tak lekang dari pemikiran juga tersadari kalau yang di emban sekarang bukanlah ilmu pasti melainkan ilmu yang fleksibel yang setidaknya juga kalau IPnya lebih tinggi kan jadi agak ringan nantinya (semua orang tau itu).

Meliputi didalamnya kuliah ada rencana KKN beserta persiapan penyelenggaraan NMCC. Nah sebenernya disini titik dilema yang sekarang sedang terjadi sehingga menyebabkan sedikit badai di kepala. Info terbaru KKN antar waktu yang menadi target untuk diambil dilaksanakan dari juni-juli nah sedangkan penyelenggaraan NMCC juli yang tentunya sebelum itu perlu prepare super, lalu kalau harus KKN nginep satu bulan full apa gak buat prepare NMCC jadi kalang kabut ?

Seandainya jiwa raga saya bisa dibagi empat bagian sepertinya akan lebih mudah pelaksanaan hidup ini, ditambah bonus deh kalau sehari ada 48jam akan teratasi kan semuanya. Tubuh pertama bisa di delegasikan untuk melaksanakan kuliah secara baik dan benar. Tubuh kedua bisa di komandokan untuk menjalani KKN dengan nikmatnya. Tubuh ketiga bisa di amanatkan untuk mengemban pelaksanaan NMCC. Terakhir tentunya bagi tubuh keempat akan menyeimbangkan diantara ketiga tubuh lainnya dengan bermusik dengan keluarga Paperclip.

Yah tapi mungkin inilah kehidupan sebenarnya,
semakin kita berusaha buat naik semakin berat pula proses yang dihadapi karena memang tidak ada gunung yang tidak terjal. Proses ini memang harus dijalani dan dinikmati harus tanpa beban. Kita sebagai orang yang akan menjadi profesionalis tidak boleh mengenal menyerah, bagamanapun keadaannya. Tidak ada di buku diary diajarkan menjadi pecundang untuk lari mundur. 

Walau memang ada badai di kepala yang menghantam berbenturan antar prioritas mayoritas dan minoritas yang terkomplikasi secara ketat, tetap harus sisakan pemikiran bahwa semua ini pasti bisa teratasi karena kita tahu Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar